Menyelami Keagungan Samudera al-Fatihah
Senin, 02 September 2013 10:29 wib
Browser anda tidak mendukung iFrame
Judul buku : Fadhilah-Fadhilah Ajaib Surat al-Fatihah
Penulis : Muhammad Makhdlori dan Imam Lihyati
Penerbit : Sabil (Diva Press)
Cetakan I : Januari 2013
Tebal : 218 halaman
ISBN : 978-602-7665-41-5
Penulis : Muhammad Makhdlori dan Imam Lihyati
Penerbit : Sabil (Diva Press)
Cetakan I : Januari 2013
Tebal : 218 halaman
ISBN : 978-602-7665-41-5
Surat al-Fatihah yang dikenal dengan Ummul Kitab (induk Alquran) menyimpan banyak rahasia yang penuh dengan keajaiban dan keutamaan (fadhilah). Sehingga, dalam berbagai ritual ibadah umat Islam, al-Fatihah menduduki posisi yang sangat penting. Bahkan, Atas dasar pentingnya surat yang terdiri dari tujuh ayat ini maka Rasulullah SAW menjadikannya sebagai syarat sahnya salat. Artinya, salat seseorang tidak akan diterima tanpa membaca al-Fatihah.
Keagungan dan kemuliaan surat Al-Fatihah tersebut dibuktikan dalam ayat-ayat dalam surat al-Fatihah yang merupakan satu kesaksian akan adanya jalinan yang erat antara hamba dengan Tuhan-Nya. Jalinan itu dikuatkan oleh satu kesepakatan antara pemilik surat al-Fatihah, Allah SWT, dengan pembaca surat al-Fatihah.
Buku Fadhilah-Fadhilah Ajaib Surat al-Fatihah ini akan membongkar rahasia keagungan dan keutamaan yang terkandung di dalam al-Fatihah. Bukan hanya itu, buku karya Makhdlori dan Lihyati ini akan mengupas tuntas tentang posisi al-Fatihah sebagai pembuka dan poros al-Quran. Lebih menarik lagi, buku ini dilengkapi dengan beberapa cerita inspiratif tentang keajaiban dan keutamaan surat al-Fatihah.
Berbagai macam keutaman surat al-Fatihah tersebut secara kasat mata dapat dilihat dari nama-namanya. Muhammad Haqqi dan Nazili berpendapat bahwa al-Fatihah mempunyai 30 nama. Sementara al-Qurthubi menyebutkan ada 12 nama. Pendapat lain, seperti al-Fakhr, ar-Razi, dan al-Alusi mengatakan bahwa surat pembuka al-Quran ini mempunyai 22 nama (halaman 13).
Namun demkian, buku ini hanya menjelaskan secara rinci beberapa nama saja, karena nama-nama tersebut sudah dirasa mencakup penjelasan yang lain. Nama-nama tersebut adalah surat al-Hamdu (pujian), ad-Du’a (doa), Ummul Kitab (induk al-Quran), as-Sab’ul Matsani (tujuh yang diulang), as-Syifa’ (obat), A’dzam Sutah fil Quran (surat yang paling agung dalam al-Quran), as-Syafiyyah (penyembuh).
Dari beberapa nama tersebut yang penting untuk digarisbawahi terkait dengan keutamaan dan keajaiban surat al-Fatihah adalah as-Syifa’ yang berarti obat. Obat di sini bukan hanya pada obat secara batin tapi juga bisa menjadi obat secara fisik. Walaupun demikian, al-Fatihah sebagai bagian dari isi al-Quran tidak memalingkan fungsi utamanya sebagai petunjuk bagi manusia agar manusia tetap berada pada jalan yang telah ditetapkan Allah dan rasul-Nya.
Ibnu Qayyim menceritakan, pernah suatu ketika beliau berada di Kota Makkah. Pada saat tawaf, beliau ditimpa rasa sakit yang berat, sehingga hampir-hampir mengganggu gerakan tubuhnya. Kemudian beliau segera membaca surat al-Fatihah dan mengusapkannya pada tempat yang sakit. Kemudian rasa sakit tersebut hilang seketika dengan izin Allah SWT. Tapi, di sini Ibnu Qayyim menegaskan, itu semua bergantung pada keyakinan diri. Sebab kalau tidak meyakini, obat pun tidak akan pernah dapat menyembuhkan penyakit (halaman 26).
Ada sebuah penelitian laboratorium menyatakan bahwa air yang sudah ditiup atau dituliskan ayat Alquran mengandung unsur-unsur yang sangat berguna untuk penyembuhan penyakit. Sementara air yang belum ditulis atau ditiup dengan Alquran mempunyai bentuk yang sungguh berbeda. Air tersebut tidak mengandung unsur yang dapat menyembuhkan penyakit (halaman 143).
Allah SWT berfirman, “Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar (obat), dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian,” (QS. al-Isra’: 82)
Melepas kesulitan
Seperti surat-surat lain yang ada dalam Alquran al-Fatihah mempunyai keutamaan dapat melepaskan kesulitan hidup. Namun demikian perlu dipahami bahwa untuk melepas kesusahan harus tetap bersandar pada Allah SWT. Karena secara keseluruhan, apa yang terjadi di dunia ini adalah kehendak Allah SWT.
Kesulitan yang dialami seseorang tidak lain merupakan sebuah permasalahan yang bersumber dari dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan ukuran kebahagiaan seserang bergantung pada ketenangan dan kenyamanan hati. Kebahagiaan tidak dapat dilihat dari tingkat banyaknya harta dan tingginya kedudukan. Oleh karena itu, Alquran sebagai pedoman orang-orang beriman dapat menjadi penenang dan penentram hati. Maka dengan membaca Alquran itulah seseorang bisa keluar dari segala kesulitan yang menyesakkan hatinya.
Posisi al-Fatihah sebagai induk Alquran adalah sebagai otak yang menjadi pusat segala kegiatan komponen tubuh. Karena otak adalah pusat penyimpanan memori, maka keberadaannya sangat vital dalam mengatur segala kegiatan dalam kehidupan manusia. Maka dari itu, surat al-fatihah merupakan kunci komunikasi seorang hamba dengan Tuhan-Nya. Hal ini dibuktikan dengan adanya persyaratan sah salat yang harus membaca surat al-Fatihah.
Orang yang melakukan salat ibarat sedang berkomunikasi dengan Allah SWT. Dan surat al-Fatihah-lah yang menjadi pembuka komunikasi tersebut. Sekali pun seseorang melakukan shalat seratus rakaat sekali pun jika tidak membaca al-Fatihah, maka salatnya tidak akan sah, atau dalam bahasa lain, komunikasinya akan terputus dengan Allah SWT (halaman 162).
Pada intinya buku ini mengajak kita untuk menyelami keagungan samudra al-Fatihah. Karena masih banyak kandungan keajaiban dan keutamaan al-Fatihah yang masih belum diketahui oleh kita. Lebih dari itu, buku ini berpesan kepada kita agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan banyak membaca ayat-ayat Alquran.
Sumber : http://suar.okezone.com/read/2013/09/02/285/859148/large
Tidak ada komentar:
Posting Komentar