RAHASIA DAN KEUTAMAAN SURAT ALFATIHAH (Di ambil dari PISS-KTB, Versi lama)
Ibnu Dharis meriwayatkan dari Abi Qibalah, Nabi SAW bersabda:
من شاهد فاتحة الكتاب حين تستفتح كمن شهد فتحا في سبيل الله، ومن شهدها حين تختم كان كمن شهد الغنائم حين تقسم
“Barang siapa menyaksikan fatihatul kitab ketika mulai dibaca maka dia
seperti seseorang yang menyaksikan peperangan di jalan Allah, dan barang
siapa menyaksikannya ketika ditutup maka dia seperti orang yang
menyaksikan ketika harta rampasan dibagikan.”
Dalam kitabnya Tarikh Damsyik, Ibnu Asakir meriwayatkan sebuah hadits dari Syaddad bin Aus, RAsulullah SAW bersabda:
إذا أخذا أحدكم مضجعه ليرقد، فليقرأ بأم الكتاب وسورة، فإن الله يوكل به ملكا يهب معه إذاهب
“Apabila seseorang diantara kalian hendak mulai tidur, maka bacalah
ummul kitab (surat fatihah) dan salah satu dari surat dalam Al-Qur’an,
maka Allah akan mewakilkan untuknya malaikat yang akan bangun bersamanya
jika dia bangun.”
Para ulama berpendapat bahwa surat
Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat dan بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِ merupakan salah satu ayat dari surat Al-Fatihah, sebagaimana
yang diriwayatkan oleh Daruquthniy dan Imam Bukhari dalam kitab
tarikhnya dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
إذا قرأتم الحمدلله فاقرأوا بسم الله الرحمن الحيم، لأنها أم القران وام الكتاب والسبع المثاني بسم الله الرحمن الرحيم إحدى اياتها
“Jika Engkau membaca Alhamdulillah (surat Al-Fatihah) bacalah بسم الله
الرحمن الحيم karena merupakan induk Al-Quran daj kerupakan Sab’ul
Matsani dan بسم الله الرحمن الحيم adalah salah satu dari ayatnya.”
Untuk kata amin (آمين) yang diucapkan ketika selesai membaca surat
Al-Fatihah bukan merupakan bagian dari Al-Qur’an tetapi disunnahkan bagi
kita untuk membacanya ketika selesai membaca surat Al-Fatihah,
sebagaimana sbada Rasulullah SAW:
علمني جبريل آمين عند فراغي من قراءة سورة الفاتحة
“Jibril mengajarkan kepadaku agar membaca amin (آمين) ketika aku selesai membaca surat Al-Fatihah.”
Al-Baihaqi dan beberapa ulama lainnya mengatakan tentang bacaan amin
(آمين) sewaktu shalat jahriyah (shalat yang bacaan Al-Fatihahnya
dikeraskan) yaitu imam membacanya dengan jelas (dapat didengar oleh
ma’mum), sebagaimana riwayat dari Wail bin Hujr, adalah Rasulullah SAW
jika selesai membaca وَلاَ الضَّآلِّيْنَ beliau mengucapkan amin (آمين)
dengan mengeraskan suaranya dan ma’mum mengucapkan juga bersamaan dengan
imamnya. Dalam salah satu hadits, Nabi SAW bersabda:
إذا قام
الإمام ولا الضـــــــــالين، فقولوا آمين، فإن الملائكة يقول آمين، فإن
الإمام يقول آمين، ومن وافق تأمينه تأمين الملائكة غفرله ماتقدم من ذنبه
“Apabila imam selesai mengucapkan ولا الضـــــــــالين maka ucapkanlah
آمين , karena para malikat juga mengucapkan آمين , barang siapa yang
ketika membaca آمين bertepatan dengan malikat ketika membaca آمين ,
maka dosanya yang lalu diampuni oleh Allah.”
Menurut Asy-Syaikh
Al-Jarjaniy sebagaimana disebutkan dalam kitabnya Al-Amaliy akan
diampuni dosanya baik yang telah lalu maupun yang belakangan/akan
datang.
Hikayat.
Dalam kitab Zadul Musafirin diceritakan bahwa kaisar Romawi menulis surat kepada khalifah Umar bin Khattab yang isinya:
Aku baca di kitab Injil bahwa siapa yang membaca satu surat yang tidak
terdapat didalamnya 7 huruf, yaitu tsa (ث),kha (خ), zha (ظ), fa (ف), za
(ز), jim (ج) dan syin (ش), siapa yang membaca surat ini maka Allah akan
mengharamkan tubuhnya tersentuh api neraka, maka kami mencarinya dalam
kitab Zabur, dan kitab Taurat tetapi tidak kami temukan, apakah surat
itu terdapat pada kitab kalian? Setelah membaca surat ini khalifah Umar
mengumpulkan pada sahabat dan menceritakan tentang isi surat dari kaisar
tersebut, maka salah seorang sabahat Ubay bin Ka’ab mengatakan bahwa
yang dimaksud oleh kaisar itu adalah surat Al-Fatihah, setelah mendengar
itu khalifa Umar langsung mengirimkan jawabannya, tidak lama setelah
mengetahui itu kaisar tersebut masuk Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar